Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pinrang memiliki suasana yang cukup ekstrim di seluruh wilayah Sulawesi Selatan bahkan dapat dikatakan ia bersaingan dengan wilayah DKI Jakarta. Betapa tidak, sebagaimana kita ketahui masa jabatan A. Aslam Patonangi yang terbilang masih cukup panjang tetapi isu-isu calon yang akan menggantikannya sudah bermunculan. Disini penulis akan mencoba sedikit membahas konstelasi politik di Kabupaten Pinrang agar dapat didiskusikan dengan pembaca karena menurut penulis politik merupakan suatu seni yang asyik untuk di diskusikan oleh seluruh kalangan dari berbagai disiplin ilmu.
Sebelum saya membahas mengenai nama-nama yang diprediksikan muncul sebagai 01 ataupun 02 di Pinrang ada baiknya kita review dulu perolehan kursi anggota dewan di Kabupaten Pinrang yang berjumlah 40 kursi jadi setidaknya dibutuhkan 8 kursi untuk mencalonkan sebagai Kepala Daerah (Bupati) di Pinrang. Adapun partai yang mendapatkan kursi di Pemilu kemarin yaitu PKS (5), Demokrat (5), Gerindra (5), Golkar (5), PPP (4), PDI-P (4), Hanura (4), PKB (3), PAN (2), Nasdem (2), dan PBB (1).
Jika melihat dari perolehan kursi ada 4 partai yang memiliki kursi terbanyak dan berjumlah sama yaitu 5 kursi, dan dari ke-empat partai itu nama yang sudah tidak asing lagi diprediksikan maju ke bursa pencalonan yaitu A. Irwan Hamid dari Partai Demokrat. Hal ini beriringan dengan pembahasan UU Politik Dinasti sehingga nama beliau ikut terbawa dan diprediksikan akan ikut dalam berkompetisi.
Nama kedua yaitu H. Bahran Djafar Sanusi ketua DPRD Pinrang, kenapa penulis mengangkat nama beliau karena memang sering terdengar waktu sudah dekat buka puasa (hehehe), tapi memang karena PKS memiliki 5 kursi dan pada pemilihan kemarin mengusung incumbent. Sekarang entah PKS akan mengusung nama lain atau ketuanya sendiri yaitu H. Bahran jadi 01 ataupun 02 nantinya.
Nama ke-tiga, tentunya adalah Darwis Bastama Wakil Bupati Pinrang yang mungkin akan diusung oleh partai Golkar. Wabup tentunya merupakan nama yang diprediksi kuat akan turut meramaikan kompetisi menjadi 01 di Kabupaten Pinrang.
Dari ke-empat partai yang memperoleh kursi sudah memberikan sedikit gambaran bagi penulis mengenai nama yang akan diusung tetapi partai yang satu ini yaitu Gerindra memunculkan 2 nama dibenak penulisi yaitu antara Ahmad Ngaru (ketua partai) dan A. Pian (salah satu putra A. Nawir Pasinringi).
Dan untuk partai yang memiliki perolehan kursi 4 yaitu PPP, PDI-P, dan Hanura juga memiliki nama yang berpotensi muncul dalam kompetisi ini. Salah satunya yang juga sering saya dengar jika sudah dekat waktu berbuka puasa adalah Hj. Kartini Lolo dari PDI-Perjuangan untuk PPP sendiri berpotensi mengusung ketuanya sendiri yaitu A. Thamrin dan Partai Hanura mungkin tidak akan mengusung nama calon kalaupun ia mengusung nama yang berpotensi muncul adalah H.M. Ali Usman yang dulu sempat ikut berkompetisi juga pada 2 periode sebelumnya.
Nama yang juga diprediksi akan muncul yaitu Faisal Tahir Syarkawi yang diberitakan akan menjadi 02 dari A. Irwan. Jika nama dari luar partai yang berpeluang adalah ketua PII Sul-Sel sekaligus PLT dan Kepala Bina Marga yaitu Abdul Latief. Jika memang Abdul Latif akan maju baik itu 01 ataupun 02 maka kompetisi untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati dikabupaten Pinrang. Jumlah pasangan maksimal nantinya pada pemilukada di pinrang adalah 4 pasangan.
Dan mari kita mencoba prediksi kekuatan dari beberapa nama diatas.
Berdasarkan peta persebaran kursi Pemilu 2014 dan Pemilukada kita dapat sedikit meraba-raba kekuatan dari beberapa orang. Berikut data pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang diikuti 6 pasangan kemarin :
Berdasarkan data diatas kita dapat melihat bahwa
kantong-kantong suara yang dimiliki oleh pasangan dengan tagline A2P berDarma
itu diperoleh dari Kecamatan Duampanua dan Lembang walaupun didaerah lain juga
pasangan ini memperoleh suara banyak tetapi di dua kecamatan inilah selisih
suara dengan pasangan lain sangat jauh. Hal ini tentunya tidak lepas karena
Darwis Bastama adalah anggota DPR dari wilayah ini dan A.Aslam Patonangi pernah
menjadi camat diwilayah ini.
Tetapi kita tidak juga dapat menafikan bahwa Idola juga
mendapat suara banyak di wilayah Duampanua, hal ini dikarenakan wilayah ini
juga banyak dihuni oleh keluarga dari Ir. Abdullah Rasyid. Jadi kehadiran Idola
cukup berefek kepada kekuatan A2P berDarma. Sedangkan untuk wilayah Lembang
sendiri pasangan Idaman dapat mengambil suara yang terbilang cukup banyak,
walaupun selisih dengan A2P sekitar 3ribuan.
Sedangkan untuk wilayah Watang Sawitto sendiri tiga pasangan
ini yaitu A2P,Idola dan Idaman saling bersaing ketat karena masing-masing
memperoleh suarah 7ribuan dan tidak terpaut cukup jauh. Walaupun wilayahnya
tidak cukup luas jika dibandingkan dengan Duampanua tetapi Watang Sawitto
memiliki jumlah pemilih yang sangat besar.
Wilayah Tiroang sendiri jika kita lihat juga hanya
didominasi oleh ketiga pasangan tersebut. Dan untuk wilayah Cempa diungguli
oleh pasangan Kopasus dan disusul oleh Idola. Tentunya diwilayah Cempa sendiri
yang dapat kita prediksikan ini dikuasai oleh Kopasus karena tim keluarganya
yang cukup solid.
Jika melihat peta kekuatan diatas maka dapat kita raba-raba
bahwa nantinya A.Irwan akan mempunyai kekuatan yang cukup kuat diwilayah Watang
Sawitto karena lawan kuatnya A.Aslam Patonangi tidak ikut lagi kompetisi ini.
Begitupun untuk wilayah Suppa, Mattirobulu dan Tiroang tetapi tidak untuk
wilayah Batulappa jika masih ada Darwis Bastama.
Sedangkan untuk wilayah Duampanua dan Lembang ada
kemungkinan Darwis Bastama akan menguasainya mengingat belum ada terdengar kabar
dari angin mengenai keinginan Abdullah Rasyd untuk maju kembali bahkan
terdengar kabar bahwa masyarakat Mamuju masih menginginkannya lagi.
Untuk wilayah Cempa dan Mattiro Sompe kemungkinan akan
dikuasai oleh H. Faisal Tahir Syarkawi dan begitupun wilayah Paleteang, Watang
Sawitto dan Tiroang sebagian akan mengisi kantong suara Faisal Tahir Syarkawi
jika maju.
Itu pembahasan mengenai kekuatan berdasar data pemilukada,
sedangkan berdasar dari Pemilu 9 April kemarin berikut datanya :
Pertama-tama mari kita lihat Dapil 1, disana kita dapat
melihat bahwa bendera Golkar ada 2 yang menandakan bahwa ia memperoleh 2 kursi
diwilayah ini dan mana satu kursi diperoleh Usman Bengawang yang merupakan
Anggota Dewan Incumbent. Tetapi sebagai mana yang saya sebut diawal postingan
bahwa calon Incumbent yang berpotensi dari Dapil ini adalah Hj. Kartini Lolo
dari PDI-P dan mana bendera PDI-P ada 1 disetiap dapil. Jika memang benar ia
akan ikut meramaikan panggung kompetisi tentunya akan menjadi berat bagi Dawis
Bastama menguasai wilayah ini.
Untuk wilayah Dapil 3 bendera PKS dan Demokratlah yang
terbanyak yaitu 2. Ini lah alasan saya menuliskan nama H. Bahran Djafar Sanusi
sebagai orang yang cukup berpeluang karena selain ia Ketua Partai ia juga Ketua
DPR dan juga anggota dewan incumbent. Partai PKS pun hanya butuh 3 lagi kursi
jika ingin mengusung calon. Dan jika memang mesin politik PKS berjalan maka A.
Irwan akan sedikit keblepotan menguasai wilayah ini sebagai mana sebelumnya ia
menghadapi A2P berDarma.
Tentunya kalau berbicara politik merupakan seni yang sangat
asyik di diskusikan karena apa yang kita prediksi bisa saja akan jauh melenceng
tergantung dari taktik yang digunakan oleh masing-masing calon, senyum yang
kita lihat bisa saja sangat mematikan itulah politik yang sangat mengasyikkan
bagi para pemainnya tetapi kalau buat musisi seperti Iwan Fals mungkin bisa
didengar sendiri dari lagunya.